Selasa, 19 Agustus 2008

Kincir Air Kaki Angsa

Dalam hal teknologi, kita sering menilai kalah dengan Amerika atau India dll. Kita membandingkan karya kita dengan karya mereka. Tempe dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan seterusnya. Dengan membandingkan karyanya, kita tanpa menyadarinya, mengasumsikan bahwa karya itu seutuhnya hasil dari kecerdasan penciptanya. Kalau karyanya lebih pinter, berarti orangnya lebih pinter.

Padahal, kecerdasan pencipta itu memerlukan kesempatan, dorongan dan dukungan dari orang-orang sekelilingnya dalam rentang waktu yang panjang, mulai dari coba-coba, penyempurnaan, dan coba-coba lagi.

Bangsa yang ciptaannya bagus-bagus itu pandai menghargai hasil karya rintisan warganya. Tidak mudah mencela tanpa terlebih dulu menilai sisi perkembangan baiknya. Sikap ini akan menjadi lahan gembur bagi timbulnya karya-karya yang bagus.

Kita bisa membantu bangsa ini lebih produktif, kalau tidak sebagai pencipta, minimal menyediakan lahan gembur, dengan memahami kemajuan sekecil apapun, menghargai nilai perjuangan karya, dan mendorong.

Dalam hal kerajinan buatan tangan, orang Indonesia biasanya membandingkan buah karya tersebut dengan barang pabrikan. Sementara orang luar Indonesia tidak begitu, melainkan melihat dedikasi dari produk tangan itu. Ini menunjukkan tingkat apresiasi orang luar itu lebih bagus.

Nah...ini ada karya bagus tentang pembangkit listrik tenaga air dengan metode kincir air kaki angsa. Hebatnya, bisa dipakai di sungai dangkal, tidak memerlukan BBM.
lihat di sini ya http://kakiangsa.blogspot.com/

Tidak ada komentar: